Mewaspadai Gejala Awal Hepatitis
Penyakit hepatitis merupakan jenis penyakit yang sangat berbahaya. Penyebab dari penyakit ini adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia.
Ada bermacam-macam jenis penyakit hepatitis, yaitu hepatitis A, B, C, dan D. Di Indonesia, jenis hepatitis yang paling banyak ditemui adalah hepatitis B dan C. Kebanyakan orang indonesia menggunakan menyebutnya penyakit kuning. Hal ini dikarenakan tanda penyakit hepatitis adalah timbulnya warna kuning beberapa bagian tubuh.
Awalnya, penderita tidak akan merasakan sesuatu yang parah. Penderita hanya akan mengalami gejala sakit umum seperti mual, tidak nafsu makan, dan lemas, bahkan disertai demam.
Gejala hepatitis lain yang mungkin tampak adalah warna urin yang lebih gelap, adanya penurunan berat badan, feses (kotoran, red) yang berwarna putih, dan beberapa bagian tubuh yang terlihat menguning, diantaranya pada bola mata, kuku, dan kulit.
Gejala Hepatitis
Setiap jenis penyakit hepatitis memiliki gejala yang berbeda, berikut gejala-gejalanya:
Gejala penyakit Hepatitis A
Pada minggu pertama, penderita hepatitis A akan mengalami abnormalitas warna kulit yang berubah menjadi kuning di bagian kuku, diserta demam, pusing, hilangnya nafsu makan, keletihan, mual, muntah, dan kencing yang berwarna gelap.
Gejala penyakit Hepatitis B
Gejala penyakit hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut, dan sakit kuning. Pada hepatitis B kronis, tanda-tanda tersebut cenderung tidak tampak, sehingga beresiko menular pada orang lain.
Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit hepatitis B adalah dengan pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini.
Gejala Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis C. Virus Hepatitis C masuk ke sel hati dengan menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C. Kemudian akan menginfeksi sel lainnya.
Sebanyak 15% dari kasus Hepatitis C adalah akut. Hal ini berarti secara otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada konsekuensinya. Sayangnya sekitar 85% dari kasus Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Sehingga hati rusak dan menjadi sirosis, stadium akhir penyakit hati dan juga kanker hati.
Hepatitis C dapat menular melalui kontak langsung dengan darah melalui jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Misalnya alat cukur atau alat manicure, saat mencukur mungkin silet dapat menggores kulit dan mengeluarkan darah. Darah yang menempel pada silet dapat menular ketika digunakan kepada klien lain. Pada orang yang memiliki lebih dari satu pasangan juga beresiko terkena penyakit hepatitis C.
Gejala Penyakit Hepatitis D
Virus penyakit hepatitis D ukurannya sangat kecil dan sangat tergantung pada virus hepatitis B. Virus Hepatitis D membutuhkan selubung Virus Hepatitis B untuk dapat menginfeksi sel-sel hati sehingga penderita penyakit hepatitis B juga rentan terserang penyakit hepatitis D.
Secara umum gejala atau tanda penyakit Hepatitis hampir mirip dengan hepatitis tipe lainnya, yaitu nafsu makan hilang, demam, mual-muntah, sakit perut, keletihan, penyakit kuning, dan air seni dan feses berwarna gelap.
Maka dari itu juga Anda atau keluarga Anda mendapati tanda-tanda seperti diatas, segera periksakan ke dokter. Karena penyakit hati adalah penyakit yang sangat berbahaya dan bisa mematikan. Hati berfungsi untuk menetralisir racun dalam tubuh. Apabila hati tidak berfungsi bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lainnya yang dapat menyebabkan kematian bagi si penderita penyakit hepatitis. (maz/jun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar